Format Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup atau sering 
disebut Resume, di setiap negara berbeda-beda. Hal ini karena 
dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan, pandangan politik, juga aturan main 
yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (USA) tidak 
perlu mencantumkan hal-hal yang dianggap sangat pribadi seperti foto, 
status perkawinan, tempat dan tanggal lahir.
Sedangkan di Indonesia justru sebaliknya, dalam membuat CV atau Daftar Riwayat Hidup, 
justru wajib mencantumkan status perkawinan, tempat dan tanggal lahir, serta melampirkan foto.
Berikut ini beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat 
Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup, atau Resume untuk 
perusahan/instansi/lembaga di Indonesia (baik untuk perusahaan/lembaga 
lokal, nasional, maupun internasional).
A. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
1. Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas anda dengan jelas, seperti : Nama 
Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, 
Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, 
Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).
Khusus untuk e-mail, sebaiknya anda memilikinya. Jika tidak memilikinya, anda dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail (silakan klik) atau yang lainnya.
2. Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah
 anda ikuti; lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, 
jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan 
formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal (pelatihan, 
kursus, dsb).
3. Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan 
bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang 
akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi 
dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer,
 dsb-nya. Tentu saja kemampuan-kemampuan yang anda tulis/cantumkan 
tersebut harus benar-benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan 
yang tidak anda miliki.
4. Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada 
perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis 
pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. 
Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan 
mengakhiri posisi tersebut.
Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau jabatan atau posisi) terakhir.
5. Pengalaman Organisasi (bila ada)
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai atau 
berhubungan) dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Bila tidak
 ada yang relevan,  lewati saja nomor 5 ini.
6. Referensi Kerja (bila ada)
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang 
bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan 
hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda 
bekerja sebelumnya).
Penting : Dalam hal pencantuman nama orang yang akan 
dijadikan referensi, anda harus sangat yakin bahwa orang tersebut 
benar-benar mengetahui tentang anda serta akan memberikan informasi 
positif mengenai diri anda. Seandainya anda ragu-ragu bahwa orang 
tersebut akan memberikan informasi positif tentang anda, maka anda tidak
 perlu mencantumkan referensi kerja tersebut (lewati saja yang nomor 6 
ini).
7. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang "promosi anda". Dan
 sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut.
 Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda
 sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi 
bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.
B. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung
1. Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar
 bergambar). Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di 
toko-toko.
2. Diketik dengan huruf standar surat resmi
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf 
dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis 
Arial atau Times New Roman.
3. Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3x4 atau 4x6. Sebaiknya 
gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (misalkan jas lengkap 
dengan dasi).
4. Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang 
dituliskan dalam CV (resume), seperti ijazah, transkrip nilai, 
sertifikat atau penghargaan, dsb (dokumen pendukung tersebut dalam 
bentuk photocopy).
Agar dokumen pendukung yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya 
anda menyeleksi/menyortir dokumen mana yang paling penting dan relevan 
untuk dilampirkan.
Penting : Bila transkrip nilai anda tidak bagus, maka anda tidak perlu melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri anda.
 Namun, seandainya perusahaan penerima kerja meminta/mensyaratkan untuk 
melampirkan transkrip nilai, barulah anda "terpaksa" melampirkannya.
Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, anda justru harus melampirkannya.
Beberapa Saran Penting
Jujur, Jangan Berbohong
Ingat, jangan sekali-kali menuliskan pada CV anda suatu 
pengalaman yang anda sendiri tidak mengalaminya. Memang seseorang 
terkadang merasa gengsi dengan pengalaman yang dia miliki, karena merasa
 kalah pengalaman. Percayalah pada diri anda sendiri bahwa anda mempunyai kelebihan yang orang lain tidak punya.
Jumlah Halaman
Pada umumnya CV hanya terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) 
halaman. Namun jika memang riwayat pekerjaan/karir anda sangat banyak, 
juga pendidikan/kursus/pelatihan anda sangat banyak. Dan anda menganggap
 bahwa itu penting untuk ditampilkan, maka anda boleh menambahkannya 
menjadi 3 (tiga) halaman CV sebagai lampiran Surat Lamaran Kerja, tidak 
masalah.
Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.
Tata Bahasa, Tanda Baca, dan Ejaan
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi 
kesalahan-kesalahan menyangkut tata bahasa, tanda baca, dan ejaan. 
Bacalah kembali tata bahasa di buku atau Kamus Bahasa Indonesia.
Jika anda menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan anda belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat yang menguasai Bahasa Inggris tersebut. 
Eksplisit (Gamblang, Jelas)
Jangan membuat orang yang membaca CV atau resume anda mengintepretasikan atau mengartikan hal yang berbeda.
Contoh sederhana : Di CV pada bagian pendidikan, anda menuliskan 
Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak menambahkan nama kota
 lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta.
Mudah Dibaca dan Mudah Dicerna
CV yang dibuat secara kacau-balau menggambarkan pikiran yang
 tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. 
Oleh karena itu sangat penting membuat CV yang mudah dibaca, mudah 
dicerna, urutannya jelas, dan logis.
Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang anda anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold). Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi bagian yang sangat penting tersebut.
Sumber : Yayasan KPT, Hilmy AAP, CV. Flamboyan, Anna T. Yuliati, dsb
Untuk Download Format CV dalam Bentuk Word. Silahkan Link Download dibawah ini.......
Selesai Juga Dech Tutorialnya....
Terimakasih Atas Kunjungannya....
Semoga Ilmu Yang Sedikit Ini Bermanfaat....
Jangan Lupa Like Post Ini Ya.... Terimakasih....